Real Estate

Banyubiru Menyimpan Sejarah

Mulai dari sejarah Hindu-Budha , Penyebaran islam , Pos Pemantauan Gunung Merapi dan Sejarah di bangunnya Pasar Tradisi Lembah Merapi

Sejarah Lingga Yoni .

Lingga dan Yoni adalah perlambang alat kelamin laki-laki dan perempuan. Dengan adanya lingga yoni disuatu tempat menandakan bahwa tempat tersebut adalah daerah yang subur. Lingga berasal dari kata sansekerta yang berarti tanda, ciri, isyarat, bukti dan keterangan. Sedangkan Yoni berarti Rahim, tempat lahir, asal Brahmana, Daitya, dewa, garbha, Padma, naga, raksasa, sarwa, sarwa batha, sudra, siwa, widyadhara dan ayonia.

Situs Yoni di Gunung Gono ini merupakan situs purbakala yang berada diatas sebuah bukit di Kec. Dukun. Kondisi situs berada dekat dengan sebuah makam ulama Kyai H. M. Mukri. Dahulu situs ini banyak dikunjungi oleh penganut agama Hindhu dari berbagai daerah dan melakukan ibadah. Seiring dengan masuknya agama Islam, maka tempat ini mulai ditinggalkan. Yoni yang besar dan sebuah arca Ganesha. Ukuran Yoni 1.15m x 1m. Sedangkan  untuk Archa Ganesha keadaannya terguling dari hanya tersisa bagian perut sampai kaki dan jika tidak diamati dengan teliti orang tidak akan mengirim batu tersebut adalah fragmen Arca ganesha. Lokasi Banyubiru, Dukun, Magelang, Jawa tengah

Buy, Sell, List, Stage, Inspect, Appraise, your name it!

Find Your Dream Home
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec sed finibus nisi, sed dictum eros.
Sell Your Home or Property
Quisque aliquet velit sit amet sem interdum faucibus. In feugiat aliquet mollis etiam tincidunt ligula.
Stage a Space
Luctus lectus non quisque turpis bibendum posuere. Morbi tortor nibh, fringilla sed pretium sit amet.
Get an Appraisal
In non pulvinar purus. Curabitur nisi odio, blandit et elit at, suscipit pharetra efficitur elit.

Tokoh Mbah Kyai Mukri.

Di Gunung Gono terdapat salah satu makam tokoh agama yaitu KH Muhammad Mukri. Beliau adalah orang yang menyebarkan agama Islam pertama kali di Kecamatan Dukun yang berasal dari Kota Yogyakarta. Tetapi menetap di Dusun Candilopo, Desa Banyubiru sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. KH Muhammad Mukri mulai menyebarkan ajaran agama Islam melalui dakwah dalam setiap perkumpulan masyarakat. Beliau juga mengajarkan kepada masyarakat untuk melaksanakan sholat dan mengaji. Dengan sikap santun dan ramah yang dimilikinya, beliau berhasil mengajak masyarakat untuk memeluk dan mempercayai agama Islam.

Dahulu kala, Gunung Gono menjadi tempat beribadah bagi penganut Agama Hindu,karena terdapat Patung Arca Ganesha dan Lingga  Yoni. Hal ini yang membuat dakwah dari KH Muhammad Mukri tidak berjalan dengan baik, karena masyarakat berpegang teguh pada Agama Hindu. tetapi KH Muhammad Mukri tidak pantang menyerah dalam melakukan dakwahnya. Hingga usaha kerasnya membuahkan hasil, masyarakat Desa Banyubiru banyak yang mulai meninggalkan ajaran Agama Hindu dan berhenti menyembah dewa serta patung patung berhala. Masyarakat dari luar daerah yang juga beribadah dipuncak Gunung Gono pun sedikit demi sedikit berkurang dan Agama Islam menjadi Agama yang paling banyak di anut oleh masyarakat Desa Banyubiru. Dalam melakukan penyebaran agama Islam KH Mukri dibantu oleh para sahabatnya yaitu Mbah Kambali, Mbah Kajihadi, Mbah Pakajin, dan Mbah Suja.

Sejarah Pos Pemantauan Gunung Merapi.

Dimulai tahun 1920 cikal bakal pos penjagaan merapi pertama kali. Pada zaman Belanda pada tahun 1919 gunung Gelut meletus, untuk mengantisipasi gunung merapi ikut meletus maka 1 tahun kemudian Belanda membuat pos pemantauan gunung merapi menggunakan teropong untuk melakukan pemantauan. Orang pertama yang melakukan pemantauan yaitu kartodikoro yang lebih dikenla karsen lahir di Jemahi pada tahun 1916, beliau menjadi pemantau sejak tahun 1930- tahun 1970. Pada tahun 1929 pos pemantauan gunung merapi pindah ke kerinjing, dan pada tahun 1938 dipindahkan ke babatan

Sejarah Dibangunnya Pasar Tradisi Lembah Merapi.

Awal dari sejarah Gunung Gono yaitu Gunung itu punya potensi tapi belum terkelola, memiliki sumber daya tapi belum memberikan hasil ke PAD(Pendapatan Asli Desa) dan itu juga di kelola oleh masyarakat, awal awalnya ada pohon bambu yang terbanyak itu dari masyarakat cuman membantu pembayaran pajak tiap tahunnya, itu satu SPPT satu bentuk pajak  lalu itu di bagi bagi yang mengelola situ itu cuman dalam bentuk pajak, jadi sebelum ke pak kepala desa ini juga Gunung itu menjadi isu kalau ada pemilihan kepala desa , calon kepala desa yang mau maju menyalonkan diri biasanya dengan tokoh-tokoh pengelola gunung di dekati, yang penting tidak boleh mengotak ngatik gunung, biar pengelola tetap bisa melaksanakan seperti yang dulu-dulu, nah seperti itu kan tidak ada perkembangan, di karenakan Pak Wintoro (kepdes) masih muda mempunyai potensi, itu dengan musyawarah terlabih dahulu terutama dari pemerintah desa kalau berjalan seperti ini terus tidak memberikan manfaat kepada masyarakat dikarenakan gunung mempunyai potensi yang baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat terutama nantinya bisa ada hasilnya bisa menopang pendapatan asli desa karena sekarang di era sudah ada undang undang desa. Desa harus di harapkan bisa menggali potensi untuk menghasilkan pendapatan asli desa secara mandiri tentunya juga lebih banyak  jadi nanti ketergantungn menjadi desa mandiri , dan saat ini desa Banyubiru sudah lolos menjadi desa mandiri, tapi untuk secara real belum nampak ke dalam masyarakat, secara kegiatan administrasi sudah menjadi desa mandiri  karan banyak kegiatan termasuk kegiatan termasuk wisata dapat mendorong.
Pak lurah punya visi misi diantaranya untuk mengembangkan bukit gunung gono menjadi ikon wisata, pak lurah menjabat tahun pertama 2014 , 2015 ada dana desa kemudian secara ke lembagaan desa, tokoh-tokoh masyarakat bahkan lingkungan sekitar juga dengan pengelola ini bisa sepakat untuk gunung tujuannya adalah wisata yang awal mulanya itu sebenarnya untuk wisata religi di makam kyai mukri, konsep awal adalah wisata religi kemudian di kembangkan dengan bekerja sama dengan dinas pariwisata dapat pendampingan dari sana di kembangkan untuk berkolaborasi wisata religi dan wisata umum karna untuk melihat pemandangan sunrise di pagi hari, kemudian secara bergotong royong dengan masyarakat membuka akses jalan karena dulu awal 2015 tidak ada akses jalan yang di naiki dengan sepeda motor karna dulu hanya ada jalan setapak, dulu hanya ada 1 akses yang menuju di desa banyubiru.      

      Gotong royong dengan masyarakat itu bisa menjadi jalan seperti sekarang yang bisa di naiki dengan kendaraan bermotor , kemudian tahun 2019 ada bantuan dari TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa), kemudian untuk menarik para wisata ada Prakarsa Festival Lembah Merapi , kalau sebelum festival lembah merapi itu ada kirab budaya itu berlangsung sudah 3 kali dari tahun 2017-2019 itu menampilkan segala potensi yang ada di Desa BanyuBiru, masing-masing dusun menampilkan yang ada potensinya di dusunnya itu, seperti di kirab kirab ada gunungan tiap tiap dusun di tampilkan itu juga di subsidi untuk pembuatan tumpeng dulu di subsidi dari desa untuk kegiatannya.

Kemudian mendapat apresiasi dari DISPAPORA Kabupaten,  Desa Banyubiru sudah 2 kali di adakan festival lembah merapi itu di jadikan festival tahunan dari DISPAPORA festival lembah merapi, mengundang artis ibu kota dan awal 2020 adanya covid hingga saat ini masih belum melaksanakan kegiatan tersebut kembali. Ini untuk prakarsa menjadi tempat wisata pak lurah telah memberikan SK POKDARWIS & SK BUMDES karena untuk kegiatan desa  dan segala kegiatan desa karna segala kegiatan kegiatan itu  untuk profid desa tidak boleh turun langsung itu harus mempunyai BUMDES . Usaha usaha desa itu harus di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa karena lebih fleksibel , untuk wisata ini menjadi salah satu kegiatan dari BUMDES Desa Banyubiru, yang memiliki nama Nirmala Biru.

Sebelum kerja sama bersama magnet (pihak ketiga), itu pasar tradisinya , kalau wisata hanya sampai festival lembah merapinya saja, tapi terus berkaitan dengan pengembangan wisata, dari DISPARPORA ada pengembangan wisata istilahnya Destekoder dari DISPARPORA ada magnet channel, kemudian di berikan bantuan dari magnet channel dari DISPARPORA untuk mengelola bersama  itu adalah kerjasama dari pihak ketiga, lalu di kembangkan pasar tradisi lembah merapi tahun 2019 awal. Tahun 2017 di kukuhkan dulu sebaga desa wisata.

Pacific Heights

Financial District

Patrero Hill

Marina

Blog

From My Blog

Desa Wisata Banyubiru Menambah Obyek Wisata Baru

Pemerintah Desa Banyubiru telah resmi menambahkan Weong Education sebagai obyek wisata baru. Tempat tersebut diresmikan pada Selasa, 31 Februari 2023. Weong Education merupakan tempat untuk belajar sambil bermain. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati sajian...

read more

UMKM

UMKM Desa Banyubiru sudah maju akan homeindustrinya tercatat 52 UKM , sebagian besar pada bidang olahan makanan . olahan maknannya-pun masih dengan sistem manual . Macam-Macam Hasil ProduksiMake ThisMake ThisMake ThisMake ThisMake ThisMake ThisMake ThisMake ThisMake...

read more